islamkingdomfacebook islamkingdomyoutube islamkingdomtwitte


Muroqobatulloh dan Istiqomah dalam Kehidupan Muslim


10257
SIFAT
Sesungguhnya Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk selalu menghadirkan kesadaran terhadap pengawasan AllahSubhanahu wa Ta’ala atau yang disebut dengan  muroqobatullah, di manapun ia berada.

Oleh: Ustadz DR. Muhammad Abdul Kholiq Hasan. MA, M.Ed.

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لله الَّذِي أَمرَّ عُبَّادِهُ بِاِسْتِقامَةِ وَأَكْرَمَهُمْ بِالْفَوْزِ وَالْكَرَامَةِ . وَالصَّلاَةُ وَالسّلامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدَ الهادى إِلَى قِمَّةِ الْعِزِّ وَالسَّعَادَةِ ، وَعَلَى آله وَصحابَتَهُ وَمِنْ تَبِعَهُمْ بإحسان إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة. (ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ) [الأعراف:۸٩]

(رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ )[آل عمران: 8]

أَمَا بَعْدَ : فِيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ رحمَكُمْ اللهَ ، اِتَّقَوْا اللهَ وَقَدْ فَازَ المتقون ، وَقَالَ رَبِّنَا جَلَّ وَعلا (رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ ) [آل عمران: 8]

Jamaah sidang jumah yang berbahagia,

Marilah kita bersama-sama mengucapkan syukur alhamdulillah atas segala ni`mat yang diberikan kepada kita, terutama ni`mat iman dan Islam. Karena dengan bersyukur nikmat-nikmat itu akan ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan di antara bukti syukur kita adalah dengan selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ’alaihi wasallam, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya sampai hari kiamat. Amin allahumma Amin.

Ma`asyiral Muslimin rahimakumullah...

Dalam sebuah hadits diriwayatkan,

عن ثَوْبَانَ عن النبي صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قال لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا من أُمَّتِي يَأْتُونَ يوم الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا الله عز وجل هَبَاءً مَنْثُورًا، أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ من اللَّيْلِ كما تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إذا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا (سَنَنُ اِبْنِ ماجه ج۲ / ص١٤١۸ وَصَحِيحَ أَلبانَي الْجَامِعَ الصَّغِيرَ: ٥ / ٣)

Dari Tsauban, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh saya akan memberitahukan tentang segolongan dari kaumku, mereka di hari kiamat akan diperlihatkan pahala kebaikan–kebaikan mereka yang banyak menyerupai besarnya gunung Tuhamah yang putih, kemudian tiba-tiba Allah meleburkan pahala mereka, tahukah kalian? mereka adalah dari saudaramu, sebangsamu, kalau malam beribadah seperti kalian, tetapi mereka ketika sendirian melakukan larangan-larangan Allah.” (HR. Ibnu Majah dan di shahihkan oleh Al-Albani)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Sesungguhnya Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk selalu menghadirkan kesadaran terhadap pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala atau yang disebut dengan muroqobatullah, di manapun ia berada. Hadits yang telah kita baca di atas menjelaskan tentang pentingnya muroqobatullah dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan memiliki muroqobatullah ini akan melahirkan rasa malu. Malu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak pernah tidur sekejap apapun, apapun caranya kita menyembunyikan kejahatan atau kemungkaran, Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti mengetahuinya dan merekamnya tanpa ada sedikit pun yang tertinggal.

Sebagian ulama menjelaskan bahwa kondisi muroqobah ini seperti kondisi orang yang sedang memburu suatu buruan. Tentu saja sang pemburu akan mengawasi buruannya dengan penuh konsentrasi dan tidak sedikit pun memalingkan pandangannya kecuali kepada buruannya. Begitulah kita seharusnya merasa selalu diawasi dan di perhatikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Perlu diketahui bahwa menghadirkan muroqobatullah ini tidak hanya ketika dalam sebuah aktivit’alahissalam Tetapi ulama menjelaskan bahwa muroqobah ini meliputi tiga unsur: Pertama, sebelum mengerjakan sebuah amal, artinya kita menghadirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum melakukan aktivitas, apakah aktivitas yang kita lakukan itu sudah sesuai dengan syariah apa belum, diridhai Allah apa tidak. Kedua, sedang dalam melaksanakan suatu aktivitas, maka ia akan menjaga amalnya agar ikhlas. Ketiga, ia mengharap amalnya bisa diterima.

Imam Hasan Al-Bahsri menjelaskan, Semoga Allah merahmati orang yang mempunyai niat dan rencana beramal, apabila baik ia lanjutkan, apabila jelek lalu ia tinggalkan. Karena itu muroqobatullah dalam ketaatan diwujudkan dengan keihlasan. Dalam kemaksiatan direalisasikan dengan segera bertaubat. Dalam hal yang mubah adalah menjaga etika adab dan bersyukur kepada Allah.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Muroqobatullah dalam Islam menjadi unsur yang mendasar yang mampu membentuk kepribadian Muslim untuk selalu berkomitmen (iltizam) dengan syariat Allah di manapun berada. Maka, di antara hal-hal yang bisa melahirkan sifat muroqobatullah adalah:

Kenyakinan sempurna bahwa Allah maha mengetahui segalanya

Allah menjelaskan dalam surah ar-Ra’d,

(عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ 9 سَوَاءٌ مِنْكُمْ مَنْ أَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهِ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍ بِاللَّيْلِ وَسَارِبٌ بِالنَّهَارِ) [الرعد9: 10]

“yang mengetehui semua yang ghaib dan yang Nampak, yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. Sama saja (bagi Tuhan) Siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi dimalam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) disiang hari.” (Ar-Ra’d: 10)

Salah seorang ulama menggambarkan tentang kemahatahuan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan seekor semut hitam yang berjalan di atas batu yang hitam ditengah malam yang gelap gulita. Allah pun mengetahuinya dengan jelas, tanpa adanya sedikit pun kesamaran. Subhanalah.

Kenyakinan sempurna bahwa segala perbuatan kita akan di hisab dan diperlihatkan kepada kita. Allah menjelaskan dalam surah Al-Kahfi:

(وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا )[الكهف: 49]

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: «Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis) dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun.” (Al-Kahfi: 49)

Istiqamah dalam beribadah. Dengan Istiqamah hati kita akan selalu mendapatkan cahaya dan pertolongan Allah dan terhindar dari hal-hal yang dilarang agama. Karena orang yang Istiqamah akan memiliki keteguhan hati dalam menjalankan keimanan dan amal sholeh baik secara lahiriah maupun batiniah dengan tetap terfokus hanya mencari keridhaan Allah.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Dengan selalu menghadirkan muroqobatullah dan keIstiqamahan dalam berbuat kebaikan, seorang Muslim akan mampu menjauhkan dirinya dari perbagai perbuatan dosa. Baik itu yang berhubungan dengan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala ataupun yang berhubungan dengan sesama manusia. Orang yang mampu Istiqamah dalam kebaikan tentu akan mendapatkan kedudukan mulia disisi Allah. Sebagaimana dalam firman-Nya,

(إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ 30 نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ 31 نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ) [فصلت: 32]

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ”Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ”Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushshilat: 30-32)

أَعَوْذُ بِاللهِ مِنْ ‹ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ :

(قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا 103 الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا104) [الكهف: 104]

بَارُّكَ اللهَ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآن الْعَظِيمَ ، وَهَّدَانَا وَإِيَّاكُمْ إِلَى صِرَاطِ مُسْتَقِيمِ ، وَنَفِّعِنَّي وَإِيَّاكُمْ بالآيات وَالذّكرَ الْحَكِيمَ . أَقَوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاِسْتَغْفَرَ اللهُ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ . فَاِسْتَغْفَرُوهُ وَتُوبُوا عَلَيه إِنَّه هوالغفور الرَّحِيمَ .

الْحَمْدُ لله رُبَّ الْعَالَمِينَ ، وَالصَّلاَةَ وَالسّلامَ عَلَى سَيِّدِ الأنبياء وإمام الْمُرْسَلَيْنِ وَعَلَى آله وَصحابَتَهُ وَمِنْ تَبِعَهُمْ بإحسان إِلَى يَوْمِ الدِّينِ ، أَمَا بَعْدَ : فِيَا أَيُّهَا النَّاسَ اِتَّقَوْا اللهَ ، وَحَافَظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورَ الْجمعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. قَالَ اللهِ تَعَالَى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ )[الجمعة: 9]

وَقَالُ أيضا: (إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا )[الأحزاب: 56]

فَاِعْلَمُوا أَنْ اللهَ أَمرَّكُمْ بأمر بَدَأَ فِيه بِنَفْسُه وَثَنَى بِمَلاَئِكَتِهُ الْمَسْبَحَةَ بِقُدُسِهُ وَثُلْثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ فَقَالَ عِزِّ مِنْ قَائِلِ (إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا )[الأحزاب: 56]

اللَّهُمُّ صِلِّ وَسَلْمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدَ وَعَلَى آله وَصحابَتَهُ وَمِنْ اِهْتَدَى بِهُديِهُ واستن بِسَنَتِهُ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ .ثَمَّ اللَّهُمُّ اُرْضُ عَنْ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ أَبِي بَكَرَ وَعَمَرَ وعثمان وَعَلَيِي وَعَلَى بَقِيَّةَ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعَ التَّابِعِينَ وَعَلَينَا مَعَهُمْ بِرَحِمَتِكَ يا أَرحمَ الرَّحِمِينَ .

اللَّهُمُّ إنا نَسْأَلُكَ بِكُلَّ اِسْمَ هَوْلِكَ سَمَّيْتُ بِهِ نَفْسُكِ أَوَأَنْزَلَتْهُ فِي كُتَّابِكَ أَوْ عُلْمَتَهُ أَحَّدَا مِنْ خُلُقِكَ أواستأثرتبه فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكِ أَنْ تَجْعَلَ القرآن رَبِيعَ قُلُوبِنَا وَنُورَ صُدُورِنَا وجلاءَ أحزاننا وَذَهَابَ همومنا وَغُمُومَنَا

اللَّهُمُّ اِغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ والمؤمين وَالْمُؤَمَّنَاتِ الأحياء مِنْهُمْ والأموات .

اللَّهُمُّ أَعَزَّ الإسلام وَالْمُسَلَّمَيْنِ وَأُهِلُّكَ الْكَفَرَةَ والمشركين وَدَمَّرَ أَعَدَّاءَكَ أَعَدَّاءَ الدِّينِ

اللَّهُمُّ أَصلحَ لَنَا دَيِّنَنَا الَّذِي هوعصمة أَمرَّنَا ، وَأَصْلَحَ لَنَا دنياَنَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشَنَا وَأَصْلَحَ لَنَا آخرتنا الَّتِي إِلَيهَا مُعَادَنَا وَاِجْعَلْ اللَّهُمُّ حَيَّاتِنَا زِيادَةَ لَنَا فِي كُلَّ خَيِّرَ وَاِجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةَ لَنَا مِنْ كُلَّ شَرَّ

اللَّهُمُّ أَعَنَّا عَلَى ذَكَرِكَ وَشكرَكَ وَحَسَنَ عِبَادَتِكَ

اللَّهُمُّ إنا نَسْأَلُكَ الْهُدى وَاِلْتَقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنى وَحَسَنَ الْخَاتِمَةِ

اللَّهُمُّ اِغْفِرْ لَنَا واوالدينا وَاِرْحَمْهُمْ كَمَا رَبْوَنَا صغارَا

(رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا )[الفرقان: 74]

(رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ )[آل عمران: 8]

(رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ )[البقرة: 201]

عباد الله (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ) [النحل: 90]

فَاِذَّكَرُوا اللَّه الْعَظِيمَ يَذَّكِرُكُمْ وَاِسْأَلُوهُ مِنْ فُضُلِهُ يُعْطَكُمْ وَلِذَكَرِ ‹ اللهُ أَكبرِ وَاللهَ يُعْلِمُ مَا تُصَنِّعُونَ